Suara
Redaksi
Pembaca nan budiman…
Pada tanggal 15 Desember 2021, Buletin
VORSA genap berusia tiga (3) tahun sejak mulai diterbitkan pada tahun 2018. Di
usia yang masih balita ini VORSA telah terbit dalam enam (6) edisi. Dari aspek
usia, memang belum apa-apa, sebab itu hal yang lumrah yang sudah menjadi
hakikat dalam sebuah proses tumbuh. Yang tua tentu sudah lebih berpengalaman
dan tentunya juga telah banyak memberi manfaat pada dunia. Kami turut mengambil
bagian dalam aliran proses itu.
Enam edisi yang telah kami torehkan
merupakan rekaman faktual atas apa yang terjadi dalam dunia pendidikan. Kami
mengambil bagian dalam dokumentasi beberapa kejadian yang merupakan bagian dari
peradaban sekolah yang pantas untuk selalu dikenangkan dan dikisahkan sepanjang
sejarah. Tulisan-bukan kata-kata lisan-
adalah media terbaik untuk mendokumentasikan sejarah. Opa Pram (Pramoedya
Ananta Tour-Novelis Indonesia) melukiskannya secara amat abaik, bahwa menulis
adalah aktivitas atau kerja, yaitu bekerja untuk keabadian. “Verba Volant,
Scripta Manent: Kata-kata lisan menguap, tetapi tulisan tetap (abadi).” VORSA
hadir sebagai salah satu media arsip hasil kerja yang abadi, khusus dalam
lingkup SMK Swakarsa.
VORSA edisi VII yang kini ada di tangan
pembaca sekalian adalah refleksi tentang enam edisi bekerja untuk keabadian. Memasuki
tahun keempat upaya pengembangan literasi tentu menunjukkan sebuah konsistensi
yang perlu selalu dipupuk dan terus dirajut. Itulah sebabnya edisi VII ini dengan
tema MERAWAT BUDAYA LITERASI berisi geliat seputar kiat, prospek dan upaya
menjaga kebiasaan yang telah dibangun sambil terus meningkatkan kualitas.
Redaksi menyampaikan terima kasih dan
apresiasi untuk semua siswa dan guru yang telah berkontribusi dalam VORSA edisi
VII ini baik lewat artikel yang terkumpul maupun kritik-korektif yang positif. Kami
sungguh sadar bahwasanya hari ini, manajemen yang baik dalam bidang apapun
bukan dibangun di atas prinsip super hero
(single fighter), melainkan super tim
yakni kerja kolaboratif. There is no
superman or wonder women, we all just a man.
Ya, tanggung jawab memelihara dan merawat nyawa wadah literasi ini ada pada kita
semua. Mari menulislah! Kita semua adalah bagian dari setiap peristiwa, bagian
dari dialektika yang tak berkesudahan. Semoga bermanfaat! (Sipri Kantus-Pimred.)