Menerapkan Disiplin di Sekolah (SMK Swakarsa Ruteng)

Disiplin merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar tidak melanggar peraturan yang berlaku demi terciptanya suatu tujuan. Disiplin tidak hanya dilakukan di rumah tapi disiplin juga bisa dilakukan di sekolah. Dengan adanya disiplin di sekolah murid-murid akan melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur sehingga tercapainya impian dan tujuan dalam hidup.

Kegiatan sekolah merupakan salah satu bentuk dari disiplin seperti guru maupun murid berperilaku sopan santun, bahasa yang baik dan benar. Dan murid menerima teguran atau hukuman yang adil. Serta guru dan murid bekerjasama dalam membangun, memelihara dan memperbaiki aturan-aturan dan norma-norma.

Penerapan disiplin di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan melatih siswa menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Hal ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari kedatangan tepat waktu, penggunaan seragam, hingga aktif mengikuti pembelajaran. Disiplin positif, seperti menciptakan budaya sekolah yang saling menghormati, juga penting untuk diterapkan. 
 
Penerapan Disiplin di Sekolah:
    1. 1. Tata Tertib:
      Setiap sekolah memiliki tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa. Tata tertib ini mengatur berbagai aspek, seperti kedatangan, berpakaian, dan perilaku di lingkungan sekolah. 
       
  • 2. Penerapan Disiplin Positif:
    Disiplin positif menekankan pada bimbingan dan motivasi, bukan hukuman. Contohnya, memberikan pujian kepada siswa yang berdisiplin atau menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 
     
  • 3. Budaya Sekolah:
    Budaya sekolah yang positif dapat mendorong siswa untuk berdisiplin. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, mendorong partisipasi siswa, dan memberikan penghargaan atas prestasi. 
     
  • 4. Keteladanan Guru:
    Guru sebagai contoh teladan sangat penting dalam menerapkan disiplin. Guru yang disiplin akan memberikan contoh yang baik bagi siswa. 
     
  • 5. Peran Orang Tua:
    Orang tua juga memiliki peran penting dalam mendukung disiplin anak di sekolah. Mereka dapat membantu anak dalam memahami aturan sekolah dan memberikan dukungan ketika anak menghadapi kesulitan. 
     
  • 6. Penggunaan Konsekuensi Logis:
    Konsekuensi logis dapat digunakan untuk membantu siswa memahami dampak dari tindakan mereka. Misalnya, jika seorang siswa datang terlambat, konsekuensi logisnya adalah tidak dapat mengikuti pelajaran di awal jam. 
     
  • 7. Segitiga Restitusi:
    Segitiga restitusi adalah cara untuk membantu siswa memahami kesalahan mereka dan belajar dari pengalaman. Hal ini melibatkan siswa dalam proses menemukan solusi dan memperbaiki kesalahan mereka. 

BERITA

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)

Menerapkan Disiplin di Sekolah (SMK Swakarsa Ruteng)

Berita Kelulusan siswa SMK Swakarsa Ruteng Tahun 2025

Kebiasaan Membaca SMK Swakarsa Ruteng

Gotong Royong (SMK Swakarsa Ruteng)